Klasifikasi Patologi Fungi
Ada 3 pembagian utama jamur, yaitu:
1. Infeksi jamur superfisial (superfisial mycoses)
2. Inteksi jamur subkutan (subcutaneus mycoses)
3. Infeksi jamur
systemik (sistemic mycoses)
1.
Mikosis Superfisial
Mikosis Superfisial merupakan penyakit kulit yang disebabkan
oleh jamur yang menyerang kulit pada bagian epidermis yang mengandung keratin
yaitu Stratum korneum basale misalnya : kulit, rambut, kuku. Penyakit ini
banyak ditemukan di Indonesia dan merupakan penyakit rakyat. Berdasarkan
topografinya ( bentuk klinis ) Mikosis Superfisial ada 2 yaitu :
1. Dermatofitosis
2. Non dermatofitosis
DERMATOFITOSIS
Penyakit yang disebabkan oleh jamur golongan dermatofit, jamur ini dapat mencerna keratin kulit ( keratinofilik ), sehingga jamur ini dapat menyerang lapisan kulit mulai dari stratum korneum sampaim stratum basalis. Penyebabnya adalah genus : Trichophyton, Epidermophyton, Microsporum
Penularan penyakit ini melalui : Kontak langsung , kontak tak langsung ( alat-alat ) dari penderita ( manusia / Antropofilik ). Berdasarkan daerah infeksi ada beberapa istilah yaitu :
- Tinea Capitis ( jamur yang menyerang daerah kepala )
- Tinea Barbae ( menyerang daerah jenggot )
- Tinea Fasei ( menyerang pada muka )
- Tinea Cruris ( menyerang daerah pantat )
- Tinea Pedis ( menyerang kaki )
- Tinea unguium ( menyerang kuku )
- Tinea Corporis ( menyerang badan )
- Tinea interdigitalis ( menyerang jari kaki, tangan )
1. Dermatofitosis
2. Non dermatofitosis
DERMATOFITOSIS
Penyakit yang disebabkan oleh jamur golongan dermatofit, jamur ini dapat mencerna keratin kulit ( keratinofilik ), sehingga jamur ini dapat menyerang lapisan kulit mulai dari stratum korneum sampaim stratum basalis. Penyebabnya adalah genus : Trichophyton, Epidermophyton, Microsporum
Penularan penyakit ini melalui : Kontak langsung , kontak tak langsung ( alat-alat ) dari penderita ( manusia / Antropofilik ). Berdasarkan daerah infeksi ada beberapa istilah yaitu :
- Tinea Capitis ( jamur yang menyerang daerah kepala )
- Tinea Barbae ( menyerang daerah jenggot )
- Tinea Fasei ( menyerang pada muka )
- Tinea Cruris ( menyerang daerah pantat )
- Tinea Pedis ( menyerang kaki )
- Tinea unguium ( menyerang kuku )
- Tinea Corporis ( menyerang badan )
- Tinea interdigitalis ( menyerang jari kaki, tangan )
NON DERMATOFITOSIS
Infeksi non dermatofitosis pada kulit biasanya terjadi pada
kulit yang paling luar , karena jamur ini tidak dapat
mencerna keratin kulit sehingga hanya menyerang lapisan kulit
bagian luar. Yang termasuk jamur non dermatofitosis antara lain : Pitiriasis
versicolor, Tinea nigra palmaris, Piedra.
1.PITIRIASIS VERSICOLOR
Disebut juga Pityrosporum
ovale / Pytirosporum orbiculare / Tinea versicolor atau Panu disebabkan oleh
jamur Malazzezia furfur. Penyakit ini bersifat kronik , ditandai dengan
adanya bercak putih sampai coklat bersisik menyerang pada bagian badan, ketiak,
paha, leher, tungkai dan kulit kepala. Infeksi terjadi jika jamur / hifa/
spora melekat pada kulit. Penderita mengalami kelainan pada kulit , orang yang
berkulit putih maka jamur akan tampak bercak-bercak coklat atau merah (
hiperpigmentasi ) sedangkan pada penderita berkulit sawo matang / hitam maka
jamur akan tampak bercak-bercak lebih muda ( hipopigmentasi ). Dengan demikian
warna kulit tampak bermacam-macam ( versicolor).Penderita mengeluh
merasa gatal jika berkeringat atau tanpa keluhan gatal sama sekali, tetapi
penderita merasa malu karena adanya bercak-bercak pada kulit. Penyebaran
jamur ini melalui kontak atau alat- alat pribadi yang terkontaminasi kulit
penderita dan predisposisi kebersihan pribadi.
DIAGNOSA
Dengan pemeriksaan bahan pemeriksaan
kerokan kulit yang mengalami kelainan.
a. Pemeriksaan langsung dengan
KOH 10 %
Kulit yang mengalami kelainan
dilakukan kerokan dengan alat skalpel yang sudah disterilkan dengan alkohol 70
%. Hasil kerokan ditampung pada cawan petri steril atau kertas steril, dan
dilakukan pemeriksaan dengan cara diambil dengan ose diletakkan pada objek glas
dan diberi KOH 10 % ditutup dengan deck glas dan diperiksa dibawah
mikroskop. Secara mikroskopik ditemukan hifa pendek – pendek dan spora
bergerombol.
b. Pemeriksaan sinar wood
Dengan pemeriksaan sinar wood pada
daerah infeksi akan memperlihatkan flouresens warna emas atau orange.
c. Kultur
Jamur Malazzezia furfur belum dapat
dibiakkan pada media buatan.
TERAPI
Dengan pemberian salisil / salep
imidazol / mikonazol / klotrimazol dan pemberian ketokonazol secara oral.
2.TINEA NIGRA PALMARIS
Tinea Nigra Palmaris merupakan infeksi
jamur yang mengenai tangan atau kaki yang mengalami bercak-bercak putih atau
hitam. Penyebabnya adalah Cladosporium werneckii. Infeksi jamur ini
biasanya menyerang telapak tangan atau kaki yang menimbulkan bercak-bercak
warna tengguli hitam , tidak ada keluhan yang jelas hanya dari segi estetika
kurang sedap dipandang karena tampak kotor pada tangan dan kaki, kadang-kadang
terasa gatal.
DIAGNOSA
Bahan pemeriksaan berasal dari
kerokan kulit tempat infeksi, hasil kerokan langsung dilakukan pemeriksaan
mikroskopik dengan menggunakan KOH 10 %. Jamur akan tampak hifa
dan tunas yang berwarna hitam atau hijau tua dengan spora yang
bergerombol.
KULTUR
Jika dikultur akan tampak koloni
granuler yang berwarna hitam.
3. PIEDRA
Merupakan infeksi jamur pada rambut,
berupa tonjolan, keras melekat pada rambut. Ada dua jenis piedra yaitu :
Piedra hitam dan Piedra putih.
PIEDRA
HITAM
Merupakan infeksi jamur pada rambut
kepala yang disebabkan oleh Piedraia hortai. Infeksi terjadi karena
rambut kontak dengan spora jamur. Rambut yang terinfeksi mengalami kelainan
berupa benjolan yang keras pada rambut yang berwarna coklat kehitaman. Benjolan
sulit dilepaskan jika dipaksakan rambut akan patah. Penderita tidak mengalami
gangguan hanya pada saat menyisir rambut mengalami kesulitan.
DIAGNOSA
Bahan pemeriksaan berasal dari
potongan rambut yang terinfeksi, dilakukan pemeriksaan langsung dengan
menggunakan KOH 10 %. Hasil mikroskopik akan tampak hifa yang padat
berwarna tengguli dan ditemukan askus yang mengandung askospora.
KULTUR
Jika ditaman pada media SGA tampak
koloniyang berwarna Hitam
PIEDRA
PUTIH
Merupakan infeksi jamur pada rambut
yang disebabkan oleh Trichosporon cutaneum. Infeksi terjadi
karena rambut kontak dengan spora jamur. Rambut yang terifeksi
mengalami kelainan berupa benjolan yang tidak berwarna .
DIAGNOSA
Bahan pemeriksaan berasal dari
rambut yang terinfeksi dilakukan pemeriksaan langsung dengan
menggunakan KOH 10 %. Tampak anyaman hifa yang padat tidak berwarna
atau putih kekuningan, ditemukan arthrospora pada ujung hifa.
KULTUR
Bahan pemeriksaan jika ditanam pada
media akan tumbuh koloni yang berwarna kuning, granuler.
2.
Mikosis Subkutan
Merupakan infeksi yang disebabkan
oleh jamur pada jaringan bawah kulit, bersifat menahun dan menyebabkan
pembengkakan dan menimbulkan kelainan pada alat yang terkena, disertai
pembentukan abses dan fistel. Infeksi yang sering terjadi yaitu
: Misetoma, kromomikosis, sporotrikosis, rinospiridiosis, fikomikosis.
·
MISETOMA
Infeksi yang disebabkan oleh jamur
pada jaringan bawah kulit bersifat menahun dan terjadi pembengkakan serta
menimbulkan abses pada daerah yang terinfeksi. Penyebabnya adalah Actinomyces,
Nocardia, Streptomyces, Madurella sp.
DIAGNOSA
Klinis :
- Benjolan keras pada kaki,
tangan/lutut, merah/coklat denga fistel (sekret purulen), deformitas kaki dan
tangan
- Kelenjar getah bening regional
dapat membesar
Laboratorium
:
- Preparat basah : sekret (ambil
sedikit sekret 1-2 tetes -> obyek glass -> + ½ tetes KOH 10%-20% ->
tutup dengan gelas penutup dan panaskan -> gelas penutup ditekan perlahan
untuk memecahkan butir pada sekret -> lihat di mikroskop ->
spora/klamidospora dan hifa berseptum )
- Pembiakan sekret (sabboroud)
·
KROMOMIKOSIS
Infeksi jamur yang disebabkan oleh
jamur Phialophora verrucosa, dan Cladosporium carionii .Jamur ini terdapat di
tanah, kayu dan tumbuhan yang busuk. Infeksi terjadi karena spora masuk melalui
luka/ lesi pada kulit. Penyebaran melalui pembuluh limfedan secara hematogen
keseluruh organ dan menjadi sistemik.
DIAGNOSA
Klinis
:
- Lesi hiperplasia kasar putih
kecoklatan, basah / tidak -> kembang kol
- Tidak sakit, tidak gatal
Laboratorium
:
- Preparat langsung : Kerokan kulit KOH 10% : hifa berseptum
tidak bercabang dengan warna gelap (coklat)
- Pembiakan : bahan dianam dalam
media saboroud (25-300C) -> 2-3 minggu -> koloni warna coklat
tua sampai hijau tua dan bagian bawah hitam koloni beralur dengan spora
·
SPOROTRIKOSIS
Merupakan infeksi jamur yang
disebabkan oleh Sporotrichum schenckii. Merupakan jamur tanah yang dimorfik
yaitu tumbuh pada suhu ruang membentuk koloni mold dan pada suhu 37˚ C
membentuk koloni ragi ( Yeast ). Infeksi terjadi karena masuknya spora melalui
inhalasi dan luka. Ada tiga macam gambaran klinik :
- Sporotrikosis limfatika
- Sporotrikosis pulmonum
- Sporotrikosis desiminata
DIAGNOSA
Klinis :
Nodul nodul / ulkus berjejer
mengeras seperti tali
Laboratorium
:
- Preparat langsung elemen jamur
dari sekret ulkus sulit ditemukan karena bentuknya yang sangat kecil dan
jumlahnya terlalu sedikit
- Pembiakan media agar saboroud :
koloni berwarna krem-coklat (selaput basah) yang dapat dilihat 1- 2 minggu
pengeraman


3. Mikosis
Sistemik
Mikosis sistemik merupakan infeksi
jamur yang mengenai organ – organ dalam. Ada dua macam infeksi yaitu :
Infeksi sistemik primer dan infeksi oportunis.
1. INFEKSI SISTEMIK PRIMER
: Ada beberapa infeksi yang disebabkan oleh jamur yaitu: Nocardiosis, Kriptokokosis, Histoplasmosis, Koksidioidomikosis, Blastomikosis
2. INFEKSI OPORTUNIS : Ada
beberapa infeksi yang disebabkan oleh jamur yaitu : Kandidiasis, Aspergilosis
§
NOCARDIOSIS
Terdapat dua bentuk nokardiosis
yaitu : Nokardiosis sistemik, Nokardiosis misetoma.
Nokardiosis sistemik : Penyakit ini disebabkan oleh jamur Nocardia asteroides,
infeksi terjadi melalui inhalasi. Kelainan primer terjadi pada paru – paru
menyebar melalui darah dapat menginfeksi ginjal dan otak.
DIAGNOSA
Bahan berasal dari sputum, biopsi
dan bahan klinik lainnya. Pada pemeriksaan langsung dengan pulasan Gram
atau tahan asam N. asteroides atau N. Brasiliensis tampak
sebagai hifa halus bercabang dan tahan asam pada pulasan gram bersifat Gram
positip.
KULTUR
Tumbuh lambat pada media jamur atau
nutrient agar berwarna putih atau kuning. Koloni Glabrous, irreguler atau
granuler
§ KRIPTOKOKOSIS
Merupakan infeksi yang disebabkan
oleh jamur Cryptococcus neoformans . Jamur ini hidup ditanah yang mengandung
kotoran burung merpati, menyebabkan penyakit Meningitis. Infeksi terjadi
jika spora masuk melalui inhalasi ke paru –paru, jamur berkembang biak dalam
alveoli dan dapat menimbulkan penyakit pada paru-paru jika faktor predisposisi
mendukung. Sering kali gejala infeksi paru tidak diperhatikan karena
ringan, tetapi jika telah masuk ke otak dan timbul gejala yang menonjol barulah
dilakukan pemeriksaan terhadap kriptokokosis.
DIAGNOSA
Bahan pemeriksaan berasal dari
sputum, LCS, darah, Urin, kotoran burung merpati. Pemeriksaan langsung dilakukan
dengan menggunakan KHO tinta cina untuk melihat adanya kapsul pada spora yang
berbentuk oval.
KULTUR
Biakan pada media Sabaroud agar
tampak koloni berwarna krem, konsistensi mucoid (berlendir).
§ HISTOPLASMOSIS
Merupakan infeksi yang disebabkan
oleh jamur His toplasma capsulatum yang bersifat dimorfik dan
menyebabkan penyakit histoplasmosis. Infeksi terjadi jika spora masuk
melalui inhalasi pada paru-paru dan menimbulkan peradarangan setempat, diikuti
dengan pembesaran kelenjar limfe regional. Dengan foto Rontgen tampak gambaran
menyerupai tuberculosis paru. Jika infeksi dibiarkan maka akan menimbulkan
penyakit yang lebih parah lagi menyebar ke seluruh organ dalam dan dapat
menimbulkan kematian.
DIAGNOSA
Bahan pemeriksaan berasal dari
sputum , darah, LCS, urin dan bahan biopsi. Pemeriksaan langsung dari bahan
yang berasal dari jaringan maka akan tampak spora yang berbentu bulat / oval
(yeast)
KULTUR
Bahan pemeriksaab ditanam pada media
Saboraud agar akan tumbuh koloni :
- Koloni Yeast jika diinkubasi
pada suhu 37˚ C
- Koloni Mold jika
diinkubasi pada suhu ruang.
Jika dilakukan pemeriksaan
mikroskopik maka pada koloni yeast tampak spora yang berbentuk oval. Dan pada
koloni mold jika dilakukan pemeriksaan mikroskopik maka tampak hifa- hifa dan
makrokonidia.
§
KANDIDIASIS
Merupakan infeksi yang disebabkan
oleh jamur Candida , Candida yang paling patogen adalah Candida albicans
dan paling sering ditemukan . Genus ini hidup sebagai saprofit dan
merupakan flora normal kulit dan selaput mukosa, saluran pencernaan, vagina
dialam ditemukan pada air , tanah.Infeksi terjadi melalui kontak, tertelan,dan
lesi/ traumatik Jamur ini berbentuk dimorfik yaitu berbentuk hifa / speudohifa
ditemukan pada penyakit atau bentuk patogen dan berbentuk ragi / yeast
merupakan bentuk istirahat sebagai saprofit. Kandida berada pada jaringan yang
mati dan melakukan invasi kebawah permukaan kulit atau mukosa yang luka,
terjadinya invasi ke jaringan bawah kulit dipengaruhi oleh faktor virulensi,
kolonisasi pada kulit serta terjadinya penurunan daya tahan tubuh. Faktor
virulensi berperan dalam terjadinya adhesi candida pada endotel dan epitel,
sekresi enzim memudahkan invasi jaringan dan kemampuan mengatasi imunitas
inang, candida mampu membentuk pseudohifa dan enzim proteinase aspartat untuk
menembus sel jaringan inang.Terdapat beberapa bentuk gambaran klinik yaitu:
1. Kandidiasis kutis, terdiri dari
: Kandidiasis intertriginosa, Paronikia, Diaper diseases
(kandidiasis popok) dan Granuloma kandida
2. kandidiasis mukokotan terdiri
dari :
o Pada mulut :
thrush, glosistis, stomatis, chelitis, perleche
o Vaginitis
o Bronkhus dan
paru –paru
o Saluran
pencernaan
o Kandidiasis
mukokutan kronik
3. kandidiasis Sistemik terdiri dari
: Tractusurinarius, Endokarditis, Meningitis, Septikemia, Kandidemia
latrogenik dan Kandidiasis desiminata
DIAGNOSA
Bahan pemeriksaan berasal dari swab
vagina, sputum, LCS, sekret mata, mukosa mulut. Pemeriksaan langsung
dengan pulasan gram dan KOH 10 %. Secara mikroskopik tampak spora yang
berbentuk oval, pada pulasan gram bersifat gram positip. Ditemukan blastospora,
klamidospora, pseudohifa.
KULTUR
Pada media Sabaroud agar koloni
tampak krem konsistensi smooth
Bau seperti ragi.
§ ASPERGILOSIS
Merupakan infeksi yang disebabkan
oleh jamur Aspergillus. Jamur ini terdapat dialam bebas, sehingga sporanya
sering diisolasi dari udara. Aspergilus termasuk jamur kontaminan. Species yang
sering dianggap penyebab penyakit adalah : A. Fumigatus, A. niger, A.
flavus. Cara infeksi tergantung lokasi yang diinfeksi ada beberapa bentuk
yaitu : Aspergilosis kulit, Aspergilosis sinus, Aspergilosis
paru, Aspergilosis sistemik
DIAGNOSA
Bahan pemeriksaan berasal dari
sputum, sekret hidung, nanah, kerokan kulit, kerokan kuku, biopsi jaringan
dll. Pemeriksaan langsung dari bahan pemeriksaan ditemukan hifa bersekat,
bercabang dengan atau tanpa spora, ditemukan bangunan aspergilus vesikel,
sterigmata
KULTUR
Pada media Sabaroud agar dapat
tumbuh cepat pada suhu ruang membentuk koloni mold yang granuler,
berserabut dengan beberapa warna sebagai salah satu ciri identifikasi.
Aspergilus fumigatus koloni berwarna hijau, Aspergilus niger koloni
berwarna hitam dan Aspergilus flavus koloni berwarna putih atau kuning.
DARI BERBAGAI SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar